Merapi Berselimut Debu


Dari tempat saya mengambil gambar ini, saya dapat melihat dengan jelas betapa agungnya merapi. gambar ini diambil kurang lebih satu bulan pasca erupsi besar merapi. Merapi saat itu tidak terlihat hijau, tapi terlihat jelas bekas aliran lahar, lekuk-lekuk batuan merapi pun terlihat jelas. Sayang waktu itu puncak merapi tertutup kabut dan awan mendung yang sedang berkonvoi.


Jika gambar yang pertama tadi diambil saat saya menghadap ke arah utara (arah merapi), maka gambar yang satu ini diambil saat saya menghadap selatan (arah kota jogja). Saat saya melihat ke arah selatan, saya merinding, merinding karena kekuatan alam itu sungguh sangat dasyat. Dulu saat melihat ke arah selatan, yang terlihat adalah warna hijau dari rimbunnya pohon. Saat  itu yang saya lihat adalah puing-puing rumah dan pepohonan yang luluh lantah diterjang lahar dan berselimutkan debu. Muram, menurut saya merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan situasi saat itu. Saya sempat berpikir untuk melihat dan menikmati sunset dan lampu kota dari tempat ini, tapi kok bersenang-senang diatas musibah itu rasanyaa gimana gitu. Jadi saya urungkan niat untuk menikmati sunset dan lampu kota dari lokasi ini. 


-Menengok Rumah-

# Gambar-gambar ini saya abadikan saat saya sedang melakukan tugas sebagai relawan. Saat itu saya sedang droping bantuan pakan ternak ke Desa Balerante Klaten Jawa tengah sekitar 5 Km dari puncak merapi. 
# Gambar ke-1 dan ke-2 dari atas diambil saat saya sedang sholat di satu-satunya bangunan mushola yang masih berdiri, di sekitar lokasi droping pakan ternak.

Komentar